Selasa, 22 Mei 2012

Happy Together


HAPPY TOGETHER
HAPPY READING
Aurhor : HyunHimeRa
Cast       : Park Hyun Ra, Park Hyo Ri, Choi Siwon
Genre     : comedy, romance.
Length   : oneshot
“Hyo Ri, Hyun Ra ireona!!!” teriak eomma dari lantai bawah. Sebenarnya aku sudah bangun dari tadi, tapi masih malas untuk beranjak dari tempat tidur. Akhirnya dengan terpaksa aku melangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk mandi dan siap-siap berangkat ke kampus.
“Pagi, eomma,” sapaku pada eomma di ruang makan.
“Dimana eonnimu kok dari tadi belum selesai-seleasi. Ngapain aja sih dia?” tanya eomma
“Aigo, eomma kayak tidak tahu eonni aja sih. Dia kan mandinya super lama belum lagi dandannya.” Jawabku.
“Ya udah kalau begitu. Kamu makan saja dulu. Eomma bikin makanan kesukaanmu.”
“Appa mana, eomma? Kok tidak kelihatan.” Tanyaku
“ Tadi papa udah berangat duluan. Katanya mau nyiapin meeting.”
@@@
At Kampus
“Oh ya nanti aku pulang sama temanku ya. Aku nanti mau jalan-jalan. Bilangin ke eomma kalau aku pulang malam,” kata Hyo Ri eonni kepadaku sambil berlari meninggalkanku yang belum sempat bertanya ke dia.
“Chingu yang mana lagi ya? Semoga saja tidak bikin masalah lagi dan ngelibatin aku. Aku sudah kapok diintrogasi sama Ji Hoon oppa mantanya Hyo Ri eonni. Diputusin gara-gara eonni sudah dapat namjachingu lagi. Padahal Ji Hoon oppa tuh udah keren banget, baik, pinter, cakep lagi. Kalau dia nembak aku pasti nggak nolak deh. Apa sih yang ada di otak eonni, cowok perfect kayak gitu malah di sia-siain,” kataku.
“Hey, baca mantra apa sih? Serius amat dari tadi.” Tiba-tiba ada suara namja yang membuyarkan segala ocehanku tadi. Ternyata Siwon oppa, senior di kampusku.
“Oppa, dari tadi di sini? Berarti dengar apa yang aku bicarain dong?” tanyaku. Aduh mati aku kalau dia sampai dengar. Tuhan… semoga aja dia nggak dengar semuanya, batinku.
“Dengar apaan? Kamu aja ngomong kayak baca mantra. Dari tadi aku ngikutin kamu, kamu aja yang nggak tahu saking seriusnya. Memang ngomong apa sih? Jangan-jangan baca mantra biar aku suka kamu ya?” candanya sambil menunjukkan senyumnya. Hal itu membuatku lega karena dia sama sekali nggak tahu isi omonganku tadi.
“Ha?? Ngapain aku harus baca mantra itu, nggak baca pun pasti kamu udah suka sama aku, apalagi sama Hyo Ri eonni. Iya kan, oppa?” timpalku sambil tersenyum yang membuat wajahnya merah dan agak salah tingkah, tapi dia bisa menguasai diri biar nggak salting. Tapi tetap aja aku tahu. Hyun Ra sih nggak bakal bisa di akalin.
Melihat wajahnya yang merah membuat aku terkekeh. Lucu banget sih oppa ini, andai aja suatu saat di bisa jadi kakak iparku. Hahahaha… mulai deh berkhayal lagi. Aku akuin sih, eonni memang lebih cantik dari aku. Diapa-apain tetap aja cantik, meskipun nggak pakai make up. Jadi pasti cocok sama Siwon oppa.
Tanpa sepengetahuan mereka, ada sepasang mata yang terus mengawasi mereka dari tadi. Melihatku dari jauh, melihat gerak gerik mereka yang seolah-olah ada apa-apa di antara mereka, namun selalu berharap bahwa mereka hanya sekedar teman biasa.
@@@
“Udah pulang, kak?” tanyaku basa basi ketika kakak membuka pintu kamarku.
“Menurutmu? Pertanyaan bodoh. Jelas-jelas aku udah di kamarmu,” jawabnya dengan kesal.
Pasti terjadi sesuatu, batinku. “kata kakak tadi kan pulang malam. Ini kan masih sore. Nggak jadi jalan-jalan? Sama teman atau sama pacar baru kakak sih?” candaku yang membuat wajahnya semakin geram.
“Lebih tepatnya mantan.”
“Ha?? Mantan?? Sama cowok yang nggak jelas itu ya?? Belum ada sebulan udah putus. Kakak nggak buat masalah lagi kan??” tanyaku dengan wajah terkejut, nggak nyangka baru aja jadian tiba-tiba putus.
“Gimana aku gak mutusin dia?! Dia aja selingkuh di belakang aku. Sama teman satu kelasku pula. Dasarr!! Dua-duanya emang gak tahu diri,” umpatnya
“Karma kali, kak…, hehehe… sekarang kan kakak jadi bisa tahu kan, gimana rasanya sakit hati gara-gara diselingkuhin. Sama seperti yang dirasakan Ji Hoon oppa. Oppa tuh udah sayang sama kakak, tapi kakak malah ninggalin dia demi cowok yang nggak jelas itu. Kurang apa sih dia sampai kakak mutusin dia. Kasihan tau, dia sedih banget waktu cerita sama aku tentang kakak.”
“Hahahah…kayak gak tau aku aja. Kan udah aku bilang setelah kepergian Junho oppa, aku nggak mau lagi terlalu cinta sama seseorang. Tumben kamu ngurusin mantan kakak? Biasanya kamu diam aja kalau aku mutusin cowokku terus ganti yang lain. Kamu suka ya sama dia? Iya kan?! Kenapa gak jadian aja ama dia?” goda kakak yang membuat wajahku memerah.
“Bicara apa sih kak? Yang dia mau tuh cuma kakak.”
“Masa, sih? Hahaha … kalau aku balikan lagi kamu bakal cemburu gak?” aku hanya bisa terdiam, tak tahu bagaimana menjawabnya. Di satu sisi aku ingin melihat Ji Hoon oppa bahagia dengan eonni, tapi di sisi lain aku tidak ingin melihat dia dipermainkan sama eonniku.
“Nggaaak… kenapa dari dulu kamu nggak bicara aja sih kalau kamu suka sama dia ke aku. Kalau aku tahu kamu suka dia, kan aku nggak mungkin pacaran sama Ji Hoon. Maafin kakak, ya. Tapi bukannya sekarang kamu lagi dekat sama Siwon oppa?”
“Kan dia sukanya sama kakak, bukan sama aku. Ahh…udah..nggak usah di bahas. Oh ya, kakak tadi bilang apa? Dekat? Aku sama Siwon oppa? Wae? Kakak suka ya? Wahh..aku ikut senang deh, akhirnya kakak jatuh cinta juga. Jatuh cinta untuk kedua kalinya. Tapi sayangnya dia udah suka sama seseorang, kak.”
“Suka? Sama siapa? Lebih cantik dari kamu? Lebih pintar dari kamu?” tanyanya penasaran dan sangat ingin tahu. Lucu deh wajah Hyo Ri eonni kalau lagi penasaran.
“Lebih cantik tapi nggak lebih pintar dari aku. Hahaha….” Jawabku sekenanya.
“Hhh…aku ke kamar dulu saja. Capek. Mau istirahat,” katanya dengan nada tak bersemangat sambil beranjak ke kamar.
“Oh ya, katanya sih dia mau nembak cewek itu, kak. Kayaknya sih hari minggu besok. Kalau kakak mau ngegagalin, aku kasih tahu tempatnya,” teriakku yang mungkin membuat dia tambah nggak semangat. Hehehe..itung-itung ngerjain kakakku. Salah sendiri udah mainin namja perfect seperti Ji Hoon oppa. Cintanya malah di korbanin buat cowok-cowok yang aneh. Hehehe….
@@@
Hari minggu pu tiba, mungkin minggu paling kelabu bagi kakakku. Di hari ulang tahunnya malah dapat kado terburuk. Sedih sih liat kakak kayak gitu. Geli juga, tapi mau gimana lagi. Tuntutan skenariosih, hehehehe…
“Hey, kak. Ngapain ngelamun sendiri di taman?”
“Eh, kamu. Cuma lagi mikir aja,” jawabnya dengan wajah tanpa ekspresi.
“Mikir apaan kak? Mikirin Siwon oppa?” candaku untuk mencairkan suasana.
“Mikiri Siwon oppa? Ngapain? Dia aja nggak mikirin aku.”
“Bener nih, kamu nggak mikirin aku?” tiba-tiba ada suara Siwon oppa yang ada di belakang kami yang mengegetkan eonni. Siwon oppa pun berjalan menggeser tempatku, memberi isyarat kalau aku harus pergi, tapi aku pura-pura mggak tahu. Hehehe…
“Kamu? Ngapain kamu ke sini? Bukannya kamu mau nembak cewek yang kamu suka?” tanya eonni keheranan.
“Emmm. Aaa..kkkuuu…,” jawab Siwon oppa terbata-bata tapi belum sampai dia selesai bicara, aku menimpalinya.
“Karena dia suka sama kakak. Cewek yang lebih cantik dari aku tapi nggak lebih pintar dari aku.”
“Apa sih…kamu tuh anak kecil. Eonimu ini memang nggap pintar dalam pelajaran, tapi dia pintar mengambil hatiku,” canda Siwon oppa yang membuat wajah Hyo Ri eonni memerah.
“Udah, eon. Terima aja. Kasihan dia. Kalau eonni tolak dia, dia nanti bakal bunuh diri. Tapi kalau diterima dia bakal nyebur di kolam taman ini kak. Katanya itu janjinya dia ke aku, kak,” teriakku lalu lari sekencang-kencangnya menjauhi mereka.
“Heh, apaan? Aku nggap pernah janji kayak gitu. Sembarangan kamu, anak kecil,” teriak Siwon oppa sambil ngejar aku.
Hyo Ri eonni tersenyum bahagi. Itulah yang ingin selalu aku lihat setelah sekian lama dia tak pernah terlihat sebahagia itu setelah kepergian cinta pertamanya. Akhirnya dia menemukan cinta sejatinya juga. Gomawo oppa, kamu udah membuat eonni kembali lagi.

FIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar